13 November 2011

1. Latar Belakang, Tujuan LVEP, Langkah Mewujudkan 12 Langkah Nilai Kehidupan

Latar Belakang LVEP:
Puluhan tahun yang lalu, pelatihan pengembangan karakter dilakukan dengan memperbaiki hal-hal yang menjadi kelemahan karakter dan kepribadian seseorang. Model pengembangan karakter dan kepribadian jaman sekarang berfokus pada potensi positif seseorang, seperti berpikir positif dan menemukan dan mengembangkan potensi diri. 
Perbaikan karakter dan kepribadian itu bukan tidak diperlukan. Namun, jika begitu orang akan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan potensi, berupa bakat dan talenta yang ada pada dirinya. Oleh karena itu, dibuat model-model program pendidikan pembiasaan nilai-nilai kehidupan, seperti LVEP (Living Values Educational Program).

LVEP memungkinkan setiap orang untuk mengeksplorasi dan mengembangkan nilai-nilai universal yang termasuk dalam LVEP ini, berupa 12 nilai universal:
1. Kebebasan
2. Kebahagiaan

3. Cinta
4. Kedamaian
5. Penghargaan
6. Kejujuran
7. Kerja sama
8. Kerendahan hati
9. Kesederhanaan
10. Persatuan
11. Tanggung jawab
12. Toleransi

Tujuan LVEP:
1. Membantu individu merefleksikan nilai-nilai dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya.
2. Memperdalam pemahaman motivasi dan tanggung jawab sosial sehari-hari.
3. Mengilhami individu memilih dan memperdalam nilai-nilai pribadi, sosial, moral, dan spiritual.
4. Mendorong para pendidik untuk melihat pendidikan sebagai sarana memberi siswa "filosofi hidup" sehingga mereka dapat mengembangkan diri menjadi pribadi utuh penuh nilai.

Langkah mewujudkan 12 nilai kehidupan:
Nilai-nilai kehidupan tidak diajarkan, melainkan didapat melalui pengalaman hidup melalui program pribadi atau program bersama pembiasaan nilai universal. Oleh karena itu, setelah memahami dan mengerti betapa pentingnya pembiasaan nilai dalam pengembangan sikap, karakter, dan kepribadian, dilakukanlah program pembiasaan nilai meliputi tahap-tahap berikut:

1. Visualisasi visi pribadi
Visualisasi yang dilakukan yaitu tentang kepribadian yang dicita-citakan. Jika seseorang tidak memiliki apa yang dicita-citakan - tidak tahu ingin apa atau jadi apa, maka arah hidup seseorang akan menjadi kacau dan tidak jelas.

2. Memilih nilai-nilai
Setelah melihat apa yang dicita-citakan, dilakukan pemilihan nilai-nilai universal yang akan diperdalam dan dibiasakan. Nilai yang dipilih hendaknya berhubungan dengan apa yang dicita-citakan. Misalnya yang hendak menjadi wartawan, ia akan memilih nilai kejujuran dan tanggung jawab.

3. Merencanakan program
Nilai-nilai yang telah dipilih diusahakan diterapkan melalui program yang dibuat untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Dibuat komitmen pribadi, niat yang akan dilaksanakan sebagai bagian dari perencanaan program ini, misalnya:
  • Saya bertekad akan menyapa setiap orang yang saya kenal
  • Saya akan membantu orang lain yang kesusahan, apalagi yang bear-benar membutuhkan
  • Saya akan mendengarkan perkataan setiap orang yang berbicara kepada saya
  • dsb
4. Melaksanakan program
Biasanya waktu yang tepat untuk melaksanakan program pembiasaan nilai kurang lebih satu bulan. Pelaksanaan nilai ini diterapkan dalam perilaku, sikap, dan perkataan kita.Setiap hari hendaknya dibuat diary untuk dapat melihat dan mengawal pelaksanaan program.

5. Evaluasi program
Evaluasi dilakukan setiap sore atau malam hari dengan melihat catatan yang dibuat. Menunda evaluasi sampai akhir program membuat program ini tidak ada manfaatnya. Dengan melakukan evaluasi, kekurangan dalam pelaksanaan program ini dapat diperbaiki dan dimantapkan.

4 comments:

Iwan Setiadi mengatakan...

Thx dah Posting... Bahan Ujian saya,..
keep posting.. ^^...

Jessy Selasih mengatakan...

Oya?? sip...
thanks yah... :)

M. IQBAL mengatakan...

good posting, membantu saya. UMN angkatan berapa?

Jessy Selasih mengatakan...

Ilkom 2011 :D
sama" :)

Posting Komentar

Comment please:

 
;