14 April 2013 0 comments

Wine Posters Assignments

These are my Multimedia Laboratory assignments result before the mid term exam just exactly 1 year ago....
I used Adobe Illustrator and Photoshop to do these wine poster assignment..
As we know, a wine poster should be classy, isn't it?


The first I try to make this assignment,, my lecturer said that my poster was not classy.. :p
Then I finished these..

How do you think? 
:)





5 April 2013 0 comments

Mata Kuliah Semester 2


Ini adalah lanjutan dari post sebelumnya, Mata Kuliah Jurusan Ilmu Komunikasi yang berisi daftar mata kuliah saya di Universitas Multimedia Nusantara.


Di semester ini saya mendapatkan paket 21 SKS untuk 7 mata kuliah.
1.  Teori Komunikasi (Nama akrab anak UMN: Tekom)
Ya, teori. Bagi yang alergi dengan kata ini mungkin sudah memberi label sendiri untuk mata kuliah ini. Namun setelah menyelesaikan mata kuliah ini, kesimpulan saya, tekom berisi banyak teori mengenai komunikasi, tapi semua inti penjelasannya singkat dan simpel. Terlebih, semua teorinya berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari.

2. English For Communication (EFC)
Lanjutan English di semester pertama. Buku panduannya pun buku versi lanjutan English: Business Result dari Oxford Express. Saya suka bahasa asing satu ini. Berhubung sudah lama tidak 'belajar' English karena sulit menemukan suasana dan guru belajar yang seru untuk pelajaran ini selama SMA, EFC is fun (the task only I guess) :p
3. Perkembangan Teknologi Komunikasi (PTK)
Teknis! Mengenai sejarah dan perkembangan teknologi komunikasi. Di akhir mata kuliah kami diminta membuat konsep inovasi teknologi berbasis komunikasi. Dan yang saya buat adalah Sizey Mobile Screen (SMS), layar multifungsi yang bisa diganti-ganti ukurannya sesuai yang kita mau. IMAJINASI :)

4. Multimedia Laboratory
I like this so so so much!
Pertemuan pertama, saya amat pesimis, saya cukup katrok soal desain-desain. Saya belum pernah menggunakan Mac sebelumnya, bingung. Saya juga pernah ikut kursus Corel Draw dan Photoshop, dan keluar setelah pertemuan kedua dari 12 kali pertemuan (merugi), ahahahaha!

Thankfully, dosennya keren dan ngajarnya enak. Program dan pengaruh Mac-nya bikin Mullab jd sangat seru. Yang masalah dari saya adalah, saya gak terlalu nyeni. 

Di mata kuliah ini saya berhadapan dengan 3 program beserta projectnya:
a. Adobe Photoshop: mengolah gambar untuk diolah di tugas di bawah.
b. Adobe Illustrator: membuat desain poster, brosur, kartu nama, dan semacamnya.
c. Adobe InDesign: membuat desain produk yang banyak halamannya, seperti majalah.

5. Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
Best subject with the best Lecturer, Sir Ariel Obadyah!
Tentang komunikasi mendasar antara manusia, dari yang terlihat, sampai dari hati yang terdalam. Seru banget.
Banyak yang kita pelajari malah 'nancep jleb' di kami para mahasiswa jadi mudah untuk memahaminya. 

Dua matkul terakhir, yang mengarahkan kami ke jurusan spesifik yang harus kami pilih di semester 3:
6. Pengantar Jurnalistik
Perkenalan tentang dunia Jurnalistik. Dosennya adalah wartawan senior Antara, yang pernah terjun ke perang di Yugoslavia dan meliput konflik Timor-Timur. 
Tugas kelas kami adalah membuat berita dengan terjun langsung ke:
a. Pasar Baru, liputan penulis indah. Berdasar undian saya dapat ini, dan ini hasilnya
b. Glodok, tentang peredaran DVD porno disana
c. RSCM, tentang banyaknya korban kecelakaan lalu lintas Jakarta (karena korban-korban biasanya dibawa kesana)

7. Pengantar Public Relations (Pengantar PR)
Saya tidak tahu dunia PR sebelumnya, tapi disini saya dapat perkenalan yang mengesankan mengenai dunia PR, pekerjaan profesional yang hebat dan tidak semudah yang dibayangkan. Terutama sekarang banyak perusahan yang pasti punya PR. Dosennya lagi-lagi praktisi PR, and I like this subject, so I choose this major in the 3rd semester.

Hope this may help :)

7 Desember 2012 0 comments

2012 So Far

Hidup Terlalu Indah untuk Disesali...


Sekian lama aku tidak menulis di blog ini,,,
Dari waktu yang lama ini,, banyak hal sudah aku alami.
Banyak... Sangat banyak...
Tertawa sampai sakit perut...
Bersemangat tanpa lelah...
Menangis sampai mata bengkak...
Dan diam memikirkan banyak hal...
Aren't those colorful?

2012 sudah memasuki bulan terakhirnya..
Sungguh tidak terhingga apa yang sudah aku alami..
Dan yang paling penting,, pengalaman, pelajaran, 
Saat-saat senang,,
Saat-saat berada diatas angin,,
Saat-saat terjatuh..
Sakit...
Tangis...


Oh no, I'm crying...

I remember all bad moments for this whole year...
When I lost my friend,
I made my parents be angry and disappointed...
I made people hurt with my selfishness...
I cannot make my own words...
A lot...

Satu hal yang menjadi panduan
Semua yang aku lakukan,,
benar atau salah,
merugikan diriku sendiri atau orang lain,,
semua akan aku jadikan pelajaran...

Terima kasih untuk semua orang yang hadir dalam hidup aku..
Memberi pengalaman apapun itu...
Kalian semua yang membentuk aku sekarang ini...
Thanks all...


12 Oktober 2012 0 comments

Tugas Pengantar Jurnalistik

TENTUKAN JURUSAN DENGAN HATI

Jessy Selasih (11140110005)


Ratusan mahasiswa dengan jas almamater biru duduk manis di Function Hall Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Sabtu (28/4). Salah satunya adalah saya. Kami sebagai mahasiswa tahun pertama Fakultas Ilmu Komunikasi menjadi peserta Seminar Penjurusan. Seminar ini bertujuan agar para mahasiswa mendapat informasi mengenai dunia Jurnalisme dan Public Relations (PR), dua bidang peminatan yang dapat dipilih. Oleh karena itu, pihak UMN mendatangkan dua narasumber jurnalisme serta dua praktisi PR yang handal di bidangnya masing-masing. Moderator pada seminar ini yaitu Benny S. Butarbutar, M.Si., dosen Pengantar Jurnalistik. Rektor UMN, Ninok Leksono membuka seminar yang dimulai pukul 9.00. 

Pembicara pertama adalah Toriq Hadad, yang memberikan presentasi tentang perkembangan media dan wartawan. Corporate Chief Editor Tempo Media Group ini memaparkan TV analog yang banyak dipakai di Indonesia ini akan dipindahkan ke digital pada 2015. Akibatnya satu pemancar dapat digunakan untuk banyak saluran TV, Diperkirakan akan ada 1000 saluran TV baru di Indonesia. Seiring dengan pertambahan saluran TV yang cukup ekstrim, peluang bagi para jurnalis tentu akan sangat terbuka. TV tidak hanya butuh hiburan. “Oleh karena itu jadilah jurnalis,” bujuknya.

Seorang praktisi dan dosen PR UMN tampil sebagai pembicara kedua. Puspita Zorawar, M.Psi T., yang memaparkan cukup lengkap gambaran PR. Dari penjelasannya, para mahasiswa memiliki gambaran yang cukup jelas tentang tugas PR sebagai bagian advertising, marketing, finance, hingga publicity. PR Indosat ini menjelaskan PR adalah tentang networking dan relationship. Oleh karena itu untuk menjadi seorang PR kita harus ahli dalam berkomunikasi.

Sukses dalam bekerja dapat diraih, apapun profesinya. Maka dari sekarang kami sebagai mahasiswa harus banyak belajar. Ia berpesan agar kami tidak hanya melakukan hal-hal operasional ketika magang dan bekerja, karena pekerjaan yang ‘biasa’ akan mendapat posisi yang biasa pula. Maka ia mengharapkan kami dapat menunjukkan kompetensi dengan penuh percaya diri. Kunci sukses adalah karakter. Sebagai orang yang sudah berpengalaman belasan tahun di dunia PR, menurutnya keunggulan dalam menjadi seorang PR meliputi keunggulan dalam kepemimpinan diri. Dengan memilikinya, seseorang akan mampu belajar mengeksplorasi kompetensi yang dimiliki, dan melakukan yang terbaik.

Setelah itu, seorang pria berwajah familiar di layar TV maju sebagai narasumber jurnalisme kedua. Penawaran yang cukup mendadak untuk menggantikan Rosiana Silalahi yang berhalangan hadir membuatnya tidak memiliki persiapan untuk membuat slide, sehingga ia memilih untuk berbagi pengalamannya. Ia adalah Aryo Adhi. Excecutive Produser RCTI ini menceritakan pengalamannya sejak awal masuk ke dalam dunia jurnalisme. Tidak berlatar belakang pendidikan jurnalis, ia belajar dan berjuang dari menjadi seorang reporter di Lativi, hingga menjadi pembawa berita di SCTV. Sejak saat itu ia mulai dikenal dan merasa sangat nyaman, merasakan passion sebagai jurnalis.

Sejak 2011, ia hijrah ke RCTI. Pengalaman cukup banyak yang ia bagikan itu mencakup pahit manisnya perjuangan seorang jurnalis. Satu pengalamannya yag menyenangkan bagi saya adalah meliput langsung Piala Dunia 2008 di Afrika Selatan. Satu hal yang sejak kecil saya ingin lakukan, menjadi wartawan olahraga. Selain menceritakan pengalamannya, ia memberi saran pada kita untuk memiliki integritas. Dengan integritas yang baik dan kemampuan yang mumpuni, uang akan mengikuti.

Febriati Nadira, praktisi PR berpengalaman ini maju sebagai pembicara terakhir. Ia adalah PR yang sudah belasan tahun makan asam garam di beberapa perusahaan pemerintah, yakni Telkom, Telkomsel, dan kini Mandiri Sekuritas. Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di bidang yang langsung berhubungan dengan publik. Maka tidak heran jika ia sangat menekankan fungsi PR sebagai media relations. Ia memaparkan perkembangan media relations jaman dulu, sekarang hingga masa mendatang. Selain itu, ia juga berbagi mengenai pengalaman pahitnya, black campaign dari kompetitor.

Untuk menjadi PR kredibel, ia memberikan 4 tips:
1. Listen, understand, respond.
2. Be ready, be honest
3. Solid team work
4. Engage: Media event, gathering, social media, etc

Sesi terakhir adalah sesi tanya jawab. Dari keempat pembicara tersebut, dapat disimpulkan bahwa walaupun berbeda, Jurnalisme dan PR saling membutuhkan. Selain itu, apa yang dipelajari tidak sepenuhnya berbeda, karena keduanya bernaung dalam Fakultas Ilmu Komunikasi. Kami diharapkan memilih dengan hati. Apapun pilihannya, yang terpenting adalah kita mau belajar, tekun, dan tidak mudah menyerah. Semakin besar cita-cita, semakin besar pula tantangannya. 

Terdapat beberapa pernyataan hebat yang saya kutip dari seminar ini:
1. Is this bringing me closer to achieving my goals?
2. The power is you. Now it’s human capital.
3. Everything is like a game
4. Rendah hati, karena kesombongan akan membuat kita jatuh
5. Lakukan yang terbaik, kita pasti akan menemukan passion 
6. Kesempatan walau kecil hrs diambil
7. Dare to dream big

Sesi seminar ditutup dengan pembagian selembar kertas yang cukup menentukan masa depan kami. Saya, dengan segala kebimbangan beberapa minggu sebelum hari pemilihan jurusan memutuskan mengambil bidang peminatan PR meskipun jurnalisme sangat menarik bagi saya sejak kecil. Namun, saya tidak akan menyesal dengan pilihan ini. Is this bringing me closer to achieving my goals? Yes! 

0 comments

Tulisan Indah yang Terlupakan

Di tengah perkembangan teknologi, banyak pekerjaan ‘ketinggalan jaman’ yang semakin redup. Di Indonesia hanya segelintir seniman penulis indah yang masih bertahan hingga saat ini. Mereka kalah bersaing dengan komputer, salah satu penemuan terbaik dalam sejarah kehidupan manusia.

Papan bertuliskan ‘Tulis Indah’, bertempelkan sertifikat berhiaskan tulisan tangan bersandar pada pagar di pinggir kali di kawasan Pasar Baru, Jakarta. Nando, pembuat tulisan indah itu menunggu pelanggan sambil duduk di atas pagar. Akan tetapi, siang itu sangat sepi. Jangankan ada yang mampir memberi pesanan, bahkan hanya ada beberapa pejalan kaki yang melintas. 

Sepinya pelanggan sudah dialami warga Matraman ini sejak masuknya abad ke-21. Jaman serba instan membuat sertifikat, ijazah, dan kartu ucapan dengan mudahnya dicetak menggunakan printer. Sementara itu, menggunakan jasa penulis indah menjadi pilihan kedua karena biayanya lebih mahal. Hal ini berimbas pada seniman-seniman ini. Maka tidak heran jika terkadang mereka tidak mendapat pelanggan sama sekali dalam sehari.

Saat mulai terjun di Pasar Baru kelas 1 SMA, Nando menyatakan ada sekitar tiga puluh rekan seprofesinya di lokasi yang sama. Dengan jumlah saingan sebanyak itu pun ia masih bisa memperoleh pendapatan setara dengan uang sakunya selama 50 hari. Sekarang? Pria 43 tahun ini hanyalah satu dari lima penulis indah yang tersisa. 

Tinta, air, bolpoin, dan kertas adalah peralatan Nando sehari-hari.  Dari alat-alat tersebut ia menghidupi istri dan dua anaknya. Yang terpenting adalah ketabahan dan rasa cintanya terhadap profesi ini menjadi  bekal terakhir yang membuatnya tetap duduk menunggu pelanggan yang tinggal hitungan jari dalam seminggu.  
Meski sulit, Nando bertekad untuk terus mempertahankan profesi ini semampunya. Salah satu faktor pendukung lain yang membuatnya bertahan adalah tidak adanya komplain dari keluarga. Alumi SMA Fajar Kayumanis Jakarta ini enggan berganti pekerjaan, termasuk jika ia mendapatkan tawaran. Ketika ditanya mengenai pendapatan, ia menyatakan bahwa penghasilannya tidak terlalu besar ataupun kecil. “Alhamdullilah masih mencukupi,” katanya.

Butuh perubahan


Fenomena semakin terkikisnya seniman penulis indah seiring munculnya media komunikasi yang lebih memudahkan masyarakat juga diakui Wito, pelukis sekaligus penulis indah. Pria bernama asli Sugito ini merupakan pendiri sekaligus ketua Kelompok Pelukis dan Penulis Indah Pasar Baru. 

Orang yang sudah jatuh cinta terhadap pekerjaan bisa saja terus terlena dalam zona nyamannya. “Kalau mindset-nya gak  berubah, ikutin jaman ya susah,” kata pria yang selalu menggunakan topi khas seniman di berbagai kesempatan ini. Semua orang harus mau berkembang. Ketika teknologi merebut pelanggan mereka, para seniman penulis indah dituntut untuk berinovasi untuk menarik kembali pasar mereka.
Wito yang juga sahabat karib almarhum Mbah Surip ini prihatin dengan seniman yang cuma menulis tapi tidak bisa melukis. Oleh karena itu ia mengharapkan para penulis indah mau ‘menambah’ profesi menjadi pelukis yang dapat dijual tiap waktu, berbeda dengan menulis sertifikat yang cederung musiman dan tidak pasti.


25 Maret 2012 0 comments

Tomcat Journey @103

Many people talk about this small insect these days. The Paederus insect has been a hot topic for 2 weeks. I've just heard yesterday from my uncle's wife that it has reached BSD. Wow, I have to be careful a lot of course, as I was totally don't care about it. I think the issue was annoying enough, especially in Blackberry Messenger Broadcast. 

And...
Tada!
2 Hours ago, I was in my bathroom (my room is room 103) to wash clothes. I saw something small on the detergent plastic jar. And it's ORANGE-BLACK color, just like what I saw in internet. OMG, I shocked for some seconds. 
Suddenly I took Baygon, spray it, and I felt safe when the tomcat died. I don't intend to kill any animal. But, the condition said that I had to. 

Now on, watch out guys, especially people in UMN Dormitory, we've been invaded.
21 Maret 2012 0 comments

"First" News that Change My Life

I chose Communication major BECAUSE I want to work as an editor, in whatever (but well) media. 
I was glad that I could read newspaper everyday at primary school. I think I started reading newspaper when I was in second grade of Primary School. My father was suscribed to WAWASAN a local evening newspaper based in Central Java. It made me love reading things so much. especially about the world. Every evening after I got the newspaper I read it beside the aquarium, on the floor.

I remember this story when I was in 3rd grade. In September 2001, many days after WTC Bombing in US, the cover headlines were always about that great disaster. Not only the newspaper, I watch the news bout it everyday from the TV. 
One day, when my father were reading the cover of wawasan, I asked him.

Lil Jessy : Daddy, it has been a long time. Why do the headlines of this newspaper are about WTC? America is far away. Why do we keep reading about that?

My Daddy : Of course. You know, many people were dead in this bombing. It's a big phenomenon!

Lil Jessy: Ow. (JUST THAT!)



Last Week of October 2009
I got a Journalism Training for three days in SMPK Kesuma. 
At the same week I was competing for a basketball competition. The second day of training, I even rided my motorcycle in a great speed (not to be done!) right after the training finished. I had a big game to do, with the rival of my school, Smanda at the semifinal.

Blessed, I was safe arriving at home. I Changed my clothes and wore the shoes such in a hurry. 
My Mom said that I had to go with my Daddy if I wanted to be safe. Well, OK, My Daddy is really greater than me in that capability.

We blasted to BM (Bhakti Mulia) Basketball Hall
It was the time schedule of the game!

I didn't know that I'd to be happy or not, I was 30 minutes too early. Well.

The game started and I played since the 1st quarter.
I was a lil bit shocked that I saw my Daddy was standing right at the door. 
I told him to go in, but he didn't want to. I keep continue the game.
When I was running back, he stood inside the hall already. Dunno how he did it, as he did'nt buy the ticket. lol
PERHAPS, it was the first and last time my Daddy watch me play in a game when I was in Junior and Senior High.
And after the game, we watched the game of the boys of my school.

The following day
The 3rd day of training. We had to make a news, and I had to search any interesting news at my school, SMAK Kesuma. But I didn't find any interesting topic of my school. For real.

AHA! I got the idea to interview our girls team captain, Putri.
Here's the result. MY FIRST EVER NEWS!


Tawa dan Tangis SMAK Kesuma di SBL
           
            Dua tim SMAK Kesuma yang terdiri dari tim putra dan putri bertanding di semifinal kompetisi bola basket bertajuk Smansa Basketball League (SBL). Pertandingan tersebut berlangsung Kamis kemarin (29/10) di gedung bola basket Bhakti Mulia Cakranegara. Kedua tim SMAK Kesuma berambisi menggenggam tiket menuju parai final yang gagal mereka raih pada ajang yang sama tahun lalu.

            Tim SMAK Kesuma putri menghadapi lawan berat, yakni SMAN 2 Mataram. Sejak kuarter pertama kedua tim saling mengejar angka. Hingga kuarter kedua, SMAK Kesuma berhasil unggul 5 angka. Melalui permainan yang disiplin, SMAN 2 Mataram mampu menekan permainan SMAK Kesuma sehingga tim juara SBL tahun lalu tersebut mampu mengejar ketertinggalan angka. Namun hal itu tidak belangsung lama. Berkat dukungan yang diberikan penonton sepanjang pertandingan, SMAK Kesuma bangkit dan memperbesar selisih angka dengan SMAN 2 Mataram. Pada kuarter ketiga skor menjadi 40-28 . Di kuarter keempat, SMAK Kesuma tetap konsisten dengan permainannya. Skor akhir 47-35 untuk kemenangan SMAK Kesuma. Menurut Putri, kapten SMAK Kesuma, kemenangan ini sangat tidak diduga. “Smanda (SMAN 2 Mataram-red) memiliki banyak pemain berbahaya, saya kira peluang kami menang hanya 10% dan saya sangat senang dengan kemenangan kali ini,” imbuhnya.

            Setelah kontes three point, pertandingan SMAK Kesuma putra melawan SMAN 5 Mataram dimulai. SMAK Kesuma 'tancap gas' sejak menit-menit awal. Hasilnya, SMAK Kesuma unggul 18-15 di kuarter pertama. Mulai kuarter kedua pertandingan berlangsung sangat ketat. Kemampuan kedua tim sangat berimbang. Kedua tim bergantian mencetak angka. Suasana di Bhakti Mulia selalu gemuruh saat pemain mencetak poin bagi timnya. Saat kuarter kedua selesai, kedudukan imbang 33-33. Beberapa pemain andalan SMAK Kesuma mengalami kram karena kelelahan semenjak kuarter tiga bergulir. Meskipun persaingan angka tetap sengit, permainan SMAK Kesuma menurun. Di kuarter keempat, SMAK Kesuma 'kehabisan napas' setelah salah satu pemain intinya harus dikeluarkan dari pertandingan. Hal ini dimanfaatkan SMAN 5 Mataram yang mampu bermain konsisten hingga akhir. Meski pemain terus berjuang hingga akhir, kekalahan SMAK Kesuma putra tidak dapat dihindari. SMAN 5 Mataram memenangkan pertandingan dengan skor akhir 61-55. Tiket partai final kembali gagal diraih SMAK Kesuma putra. Kapten tim SMAK Kesuma tak kuasa menahan tangisnya. Suporter SMAK Kesuma pulang dengan perasaan kecewa. SMAK Kesuma pun harus mengubur asa mengawinkan gelar juara SBL tahun ini.

            Pertandingan perebutan juara 3 akan dilaksanakan hari ini. SMAK Kesuma putra akan menghadapi SMAN 4 Mataram pukul 16.00 WITA. Tim putri SMAK Kesuma sendiri akan melawan SMAN 1 Mataram pada Sabtu (31/10) pukul 15.00 WITA di partai puncak.

 I think I love writing news like this. This lead me to today.
 What do you think bout it, guys?
:)


0 comments

I am back

It has been 3 months since I wrote my last post about Gili... Well, that was posted the year before... Isn't it too late to start posting for 2012 in March? Nope, better than nothing. 

What's in 2012? 
To be honest, psychologically I'm not in great condition. I am good, so don't think I got something error in my brain, okay? LOL. I mean that I have too much to think. A lot, though I don't mean to.

So hard to keep these all just in mind. But, I cannot share 'em all. It's not about secret or something that I can't reveal. These are things that people don't want to hear a lot exactly whereas I keep thinking em, that people don't. Am I too introvert? Yes I am, but not too much. I've ever shared to my friends yet no response, is it that mine r unimportant, right?

 Complicated. 

Whatever, I'm still me.. :)
17 Desember 2011 0 comments

Gili Trawangan, Pulau Anti Global Warming

Ini adalah sebuah cerita perjalanan turis lokal yang melancong ke Gili Trawangan, my favorite island. :)
Enjoy this, buat pencinta pantai sudah pasti kepengen kesini, dan wajib!


Ini adalah sebuah perjalanan nekat yang bekal semangatnya lebih besar dibandingkan uang dan informasi. Karena kami berdua yakin kenekatan yang dibarengi dengan niat yang baik sudah cukup menjadi bekal yang akan mempermudah setiap langkah perjalanan kami.

Memulai dari Surabaya menuju destinasi pertama yaitu Gili Trawangan, sebuah pulau kecil di Lombok Utara yang kecantikannya harum semerbak sampai mancanegara. Sengaja kami memilih Gili Trawangan, bukan Gili Meno ataau Gili Air adalah karena kami menganggap Trawangan adalah icon dari pariwisata Lombok, selain karena testimoni keindahan pulau ini yang sudah overload masuk kedalaam memori otak kami. Sengaja kami mengambil rute pesawat Surabaya-Denpasar, yang tak sengaja memang ada harga super gila 140ribu/pax pulang-pergi. Selain itu juga ada alasan untuk jalan-jalan di Bali, setelah dari Lombok.

Sesampai di Bali kami langsung menuju Padang Bai, dermaga dimana boat cepat akan mengantar kami langsung ke Gili Trawangan. Super cepat, karena hanya membutuhkan waktu satu setengah jam untuk sampai di Gili Trawangan, dibandingkan kami harus naik feri dari Padang Bai ke Lempar yang memakan waktu enam jam. Hembusan angin laut, goncangan ombak yang sangat bersahabat dan langit biru menawan, membuat sempurna perjalanan satu setengah jam diatas boat cepat, ditambah bonus atraksi keluarga lumba-lumba khas selat Lombok, membuat semakin sempurna perjalanan kami.

Siang hari pertama di Gili Trawangan kami habiskan untuk berenang dipantai, bermain pasir, berburu landscape melalui bidikan kamera kami dan tentunya aktifitas outdoor yang paling saya sukai, bersepeda. Tidak usah ke Belanda untuk bisa melihat sepeda bagian dari budaya keseharian anak manusia, tapi cukup di Gili Trawangan. Jangan berharap bertemu dengan kendaraaan bermesin disana. Yang ada hanya sepeda angin berbagai jenis dan tentunya cikar dokar motor atau biasa disebut cidomo. Jauh sebelum isu Global Warming meramaikan agenda setting media-media di dunia, Trawangan sudah menerapkaan penyelamatan bumi dengan sepeda. Saya tidak tahu jelas bagaimana ceritanya bisa seperti itu. Butuh waktu kurang lebih dua jam untuk bisa menjelajahi pulau, dengan jalanan yang kebanyakaan dipenuhi pasir dan teriknya mentari khas pantai. Sepanjang perjalanan akan banyak sekali spot menarik, mulai dari pohon yang tumbang, tanah lapang kaplingan cukong, sapi, kambing yang dilepaskan bebas oleh pemiliknya, atau resort-resort mewah yang bertuliskan Private dont entry.

Kalau malas bersepeda keliling pulau pada sore hari, saat yang tepat untuk snorkeling, dengan modal 35 ribu sama seperti tarif sepeda, anda bisa meminjam peralatan snorkeling. Kalau takut berenang saat pagi, disaat air laut surut, saking beningnya air laut, dengan mata telanjang anda bisa menikmati biota laut seperti bintang laut, keluarga siput laut, ikan-ikan kecil, dan kerang laut.

Penjaja persewaan snorkeling ini juga seperti persewaan sepeda ada dimana-mana sepanjang jalan protokol. Anda tinggal memilih spot snorkeling sesuai keinginan anda, mulai dari yang rame sampai yang sepi. Karena kantong kami cekak, maka kami hanya bisa menikmati Gili Trawangan melalui sepeda yang menjadi sahabat Gili Trawangan yang anti Global Warming dan Snorkeling yang murah meriah, tidak seperti diving yang mahal atau sun bathing yang kulit asia seperti kami sudah menjadi makanan sehari-hari.

Oleh: aida setyawan
 -detiktravel
 
;